Latar Belakang Pemberontakan PRRI dan Permesta: Ketidakpuasan dan Kesenjangan

///'Latar belakang didirikannya pemerintahan revolusioner republik Indonesia (PRRI) atau perjuangan rakyat semesta (Permesta) adalah adanya ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh daerah-daerah di Indonesia pada saat itu. Pemerintah pusat yang dianggap sentralistik dan cenderung mengabaikan aspirasi dan kebutuhan daerah-daerah menjadi salah satu faktor pemicu munculnya PRRI dan Permesta. //n//nSelain itu, adanya ketidakpuasan terhadap distribusi kekuasaan dan pembagian hasil dari sumber daya alam di Indonesia juga menjadi latar belakang munculnya PRRI dan Permesta. Daerah-daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah merasa tidak adil karena hasil dari sumber daya alam tersebut lebih banyak dinikmati oleh pemerintah pusat dan kelompok elite di Jakarta. //n//nSelain itu, adanya ketidakpuasan terhadap pemerintahan yang dianggap korup dan otoriter juga menjadi faktor latar belakang munculnya PRRI dan Permesta. Pemerintah pusat yang dianggap korup dan otoriter membuat banyak pihak merasa tidak memiliki ruang untuk mengutarakan aspirasi dan kepentingan mereka. //n//nSelain faktor-faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang mempengaruhi munculnya PRRI dan Permesta. Dukungan dari negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, yang khawatir akan pengaruh komunisme di Indonesia juga menjadi salah satu faktor latar belakang munculnya PRRI dan Permesta. Dukungan ini membuat PRRI dan Permesta semakin percaya diri dalam melawan pemerintah pusat. //n//nDengan latar belakang tersebut, PRRI dan Permesta didirikan sebagai gerakan perlawanan terhadap pemerintah pusat dan untuk memperjuangkan kepentingan daerah-daerah di Indonesia. Gerakan ini menginginkan otonomi daerah yang lebih besar serta keadilan dalam pembagian kekuasaan dan sumber daya alam.///