PRRI dan Permesta: Gerakan Separatis di Indonesia

Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) atau Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada awalnya dipimpin oleh sejumlah tokoh militer dan politik. Dalam PRRI, tokoh yang menjadi pemimpin adalah Kolonel Ahmad Husein, seorang perwira TNI yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) I/Bukit Barisan.

Sementara itu, dalam Permesta, tokoh yang menjadi pimpinan adalah Kolonel Ventje Sumual, seorang perwira TNI yang pada saat itu menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) XIV/Hasanuddin. Namun, kepemimpinan di Permesta kemudian beralih kepada tokoh politik, yaitu Sam Ratulangi.

Kedua gerakan ini merupakan gerakan separatis yang berusaha melawan pemerintah pusat Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno. PRRI dan Permesta menginginkan otonomi yang lebih besar untuk daerah mereka masing-masing. Namun, kedua gerakan tersebut akhirnya berhasil diredam oleh pemerintah pusat dalam waktu yang relatif singkat setelah terjadi pertempuran dan negosiasi politik.